Bersama ALLAH Disetiap Keadaan
"Setiap musibah yang menimpa atas seizin ALLAH".
ALLAH menyatakan AKU-lah Sang Pencipta langit dan bumi. Dan AKU yang menentukan segala sesuatu. Musibah manapun.. "Min musibatin" di dalam bahasa Arab mencakup semuanya. Mulai dari kecil dan besar.
Jika hanya disebut "musibah yang menimpa" yakni dapat berarti tidak semuanya.
Namun yang disebut adalah "musibah apapun". Yakni termasuk yang sedikit, banyak, kecil dan besar. Yang menimpa individu, orang banyak, negara dan seluruh dunia.
"Musibah apapun yang menimpa adalah atas izin ALLAH".
Itulah perkataan Sang Maha Berkuasa dan Maha Kekal Abadi. Sang Maha Bijaksana yang menentukan semuanya. Semua atas kehendak-NYA, ketentuan dan kebijaksanaan-NYA.
"Musibah apapun yang menimpa adalah atas izin ALLAH".
"Setiap bencana yang menimpa di bumi atau dirimu sendiri, semua telah tertulis di dalam kitab sebelum kami mewujudkannya".
Sebelum akhirnya datang, sebelum orang-orang gempar dengan virus Corona. Semuanya sudah tertulis, diatur dan ditetapkan. Sudah ditetapkan waktunya, batasan dan jumlahnya, lama sekali tidak berkurang dan bertambah.
Maka yang terbaik bagi kalian adalah bersama-KU (ALLAH) di setiap keadaan!.
AKU yang berkuasa dan mengatur semuanya dan siapa yang bersungguh kepada-KU. "Siapa yang beriman kepada ALLAH maka hatinya akan diberi petunjuk".
Yakni diberikan hati yang tenang, tentram dan yakin, untuk melakukan hal yang paling benar, hal yang bermanfaat, serta berpaling dari hal-hal yang berbahaya dan tidak bermanfaat.
"Siapa yang beriman kepada ALLAH maka hatinya akan diberi petunjuk".
ALLAH menjaga petunjuk hati ini sehingga ia mengetahui apa yang diucapkan, apa yang dilakukan, tahu bagaimana memandang dan bertindak. Hatinya yakin dan tenang, percaya dan berserah kepada ALLAH, bertawakkal dan yakin bahwa semuanya ketetapan ALLAH.
Hatinya diberi petunjuk sehingga ia hidup dalam keadaan tenang. Bahkan dalam bacaan lain disebutkan "yahda qalbuhu" yakni hatinya merasa tenang dan tidak merasa gentar.
Pada satu bacaan "nahdi qalbuhu" pada bacaan lain "yudha qalbuhu". Beruntungnya hati orang yang beriman sesuai dengan kadar kekuatan imannya kepada ALLAH, maka ALLAH memberinya petunjuk dan ketenangan membimbingnya pada yang lebih baik, apa yang harus diucapkan dan dikatakan. Berjalan dengan mata hati tanpa mengkhawatirkan musibah ALLAH akan membebaskannya dari kesusahan.
"Musibah apapun yang menimpa adalah atas seizin ALLAH..".
"Dan siapa yang beriman kepada ALLAH maka hatinya akan diberi petunjuk"
Adapun orang yang lemah imannya akan besar, gaduh, merintih, berusaha melakukan ini dan itu tanpa arahan. Setelah itu ia tak dapat mempercepat atau menunda kesusahan itu. Dan bahkan malah bertambah.
Keadaan yang persis sama namun orang yang satu lagi Tetap tenang, tetap tentram, bahagia, mendapat banyak kebaikan, menjauh dari bahaya dan kesusahan berakhir dengan sendirinya.
Berhubungan dengan sang Maha Tinggi sedangkan yang satunya lagi bergantung dengan yang di bawah. Masing-masing mendapat sesuai dengan yang berhubungan dengannya.
Maka dikatakan musibah takkan menimpa kita kecuali yang dituliskan ALLAH ... Pada kita atau untuk kita? Untuk kita! ... Kecuali yang dituliskan ALLAH untuk kita.
Yakni musibah atau masalah apapun maka dampaknya bagi orang yang bertakwa dan beriman semuanya baik-baik saja dan mendapat manfaatnya semuanya telah dituliskan ALLAH untuk kita.
Red :
• https://bit.ly/3QBvX2B